Seperti yang kita ketahui , ilmu budaya dasar adalah ilmu yang
mempelajari tentang konsep-konsep antara manusia dan budaya serta
mengkaji masalah-masalahnya. Dan kita juga mengetahui bahwa dalam
kenyataannya , manusia mempelajari ilmu the humanities. Dimana jika kita
telusuri the humanities mencakup banyak hal kita mempelajari filsafat,
teologi, seni dan cabang-cabangnya. Dalam hal ini seni memiliki peran
penting , karena seni bersifat fleksibel dan tidak normative, jadi kita
dengan mudah dapat berkomunikasi dengan yang lain.
Cabang daripada seni yang sangat berpengaruh ialah sastra. Sastra
sangat berpengaruh Karena sastra sesungguhnya adalah bahasa , dan
manusia menggunakan bahasa sebagai penghubung atau berkomunikasi dengan
sesamanya. Untuk belajar memahami diri sendiri, mempelajari hal lain pun
menggunakan bahasa.
Seni tari Batak pada zaman dahulu merupakan sarana utama pelaksanaan
upacara ritual keagamaan. Juga menari dilakukan juga dalam acara gembira
seperti sehabis panen , perkawinan. Yang waktu itu masih bernapaskan
mistik (kesurupan).
Tor-tor adalah tarian seremonial yang disajikan dengan music gondang.
Walaupun secara fisik tortor merupakan tarian, namun makna yang lebih
dari gerakan-gerakannya menunjukkan tor-tor adalah sebuah media
komunikasi, dimana melalui gerakan yang disajikan terjadi interaksi
antara partisipan upacara. Tor-tor dan musik gondang ibarat koin yang
tidak bisa dipisahkan.
Menurut sejarah , tari tor-tor digunakan dalam acara ritual yang
berhubungan dengan roh. Roh tersebut dipanggil dan “masuk” ke
patung-patung batu(merupakan symbol leluhur)
Patung-patung tersebut kemudian bergerak seperti menari tetapi dengan
gerakan yang kaku. Gerakan tersebut berupa gerakan kaki (jinjit-jinjit)
dan gerakan tangan
Jenis tor-tor beragam :
- Tor-tor Pangurason (Tari Pembersihan). Tari ini biasanya digelar pada saat pesta besar.
- Tor-tor Sipitu Cawan (Tari Tujuh Cawan). Tari ini biasa digelar pada saat pengukuhan seorang raja
- Tor-tor Piso Sipitu Sasarung (Pisau Tujuh Sarung). Tari ini juga
berasal dari 7 Putri Kayangan yang mandi di sebuah telaga di puncak
gunung Pusuk Buhit.
- Tor-tor Tunggal Panaluan. Yang merupakan suatu budaya ritual. Biasanya digelar apabila suatu desa dilanda musibah
Tunggal Panaluan ditarikan oleh para Dukun untuk mendapat petunjuk
solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Sebab tongkat Tunggal Panaluan
adalah perpaduan kesaktian Debata Natolu yaitu Benua Atas , Benua Tengah
dan Benua Bawah.
Dahulu kala ada seorang Raja yang sangat bijaksana yang tinggal di
wilayah Toba. Raja ini hanya memiliki seorang anak, namanya Manggale.
Pada zaman tersebut masih sering terjadi peperangan antar satu kerajaan
ke kerajaan lain.
Raja ini menyuruh anaknya untuk ikut berperang melawan musuh yang
datang menyerang wilayah mereka. Pada saat peperangan tersebut anak Raja
yang semata wayang tewas pada saat pertempuran tersebut.
Sang Raja sangat terpukul hatinya mengingat anak satu-satunya sudah
tiada, lalu Raja jatuh sakit. Melihat situasi sang Raja yang semakin
hari semakin kritis , penasehat kerajaan memanggil orang pintar untuk
mengobati penyakit sang Raja, dari beberapa orang pintar (tabib) yang
dipanggil mengatakan bahwa sang Raja sakit oleh karena kerinduannya
kepada anaknya yang sudah meninggal. Sang tabib mengusulkan kepada
penasehat kerajaan agar dipahat sebuah kayu menjadi sebuah patung yang
menyerupai wajah Manggale, dan saran dari tabib inipun dilaksanakan di
sebuah hutan.
Ketika Patung ini telah selesai, Penasehat kerajaan mengadakan satu
upacara untuk pengangkatan Patung Manggale ke istana kerajaan. Sang
tabib mengadakan upacara ritual, meniup Sordam dan memanggil roh anak
sang Raja untuk dimasukkan ke patung tersebut. Patung ini diangkut dari
sebuah pondok di hutan dan diiringi dengan suara Sordam dan Gondang
Sabangunan.
Setelah rombongan ini tiba di istana kerajaan , Sang Raja tiba-tiba
pulih dari penyakit karena sang Raja melihat bahwa patung tersebut
persis seperti wajah anaknya.
Inilah asal mula dari patung Sigale-gale (Patung putra seorang Raja yang bernama Manggale).
Sastra juga lebih mudah berkomunikasi , karena pada hakekatnya karya
sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat , yang juga
mempergunakan bahasa, adalah abstraksi Cinta kasih, kebahagian ,
kebebasan , dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstrak. Sifat
abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.
Karena seni memegang peranan penting, maka seniman sebagai pencipta
karya seni juga penting, meskipun yang lebih penting adalah karyanya.
Seniman adalah media penyampai nilai-nilai kemanusiaan. Kepekaannya
menyebabkan dia mampu menangkap hal yang lepas dari pengamatan orang
lain.
Kesimpulan
Ilmu Budaya Dasar sangat terkait dalam kesusastraan. Sastra dan seni
merupakan pokok penting dalam Ilmu Budaya Dasar. Sastra dan seni juga
menyangkut dalam ilmu-ilmu lain seperti psikologis dan sosiologis. Satra
merupakan bahasa dalam berkomunikasi dan berkaitan dengan seni budaya.
Seni merupakan peranan penting dalam komunikasi dan senipun termasuk
dalam sesusastraan.
Ilmu Budaya Dasar dalam kesusastraan merupakan pokok penting yang
saling berkaitan. Dan tidak lepas pulsa dari ilmu-ilmu yang lainnya.
sumber : Google, Wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar