1.1 Pengertian Organisasi.
Organisasi adalah sekelompok orang
(dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Organisasi terbagi atas 2 macam yaitu :
Organisasi Statis Dan Organisasi Dinamis.
Pengertian Organisasi Statis.
Organisasi statis adalah gambaran secara
skematis tentang hubungan kerjasama antara orang-orang yang terdapat dalam
suatu usaha untuk mencapai sesuatu tujuan.Pengertian Organisasi Dinamis.
Organisasi Dinamis adalah kegiatan yang berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab dari orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi. Atau di singkat sebagai kegiatan untuk menetapkan suatu susunan organisasi dari suatu badan usaha.
2.2 Manajemen & Organisasi.
Definisi Manajemen.
Manajemen adalah perpaduan
pelaksanaan dan perencanaan (Planning),Pengorganisasian (Organizing), Pelaksanaan (actuiting), dan Pengawasan
(Controlling) untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu yang sudah ditetapkan.
Pengertian Manajemen menurut para
ahli :
- James A.F. Stoner
“Manajemen adalah suatu proses
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari
anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi
untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.”
- Mary Parker Follet
“Manajemen adalah suatu seni, karena
untuk melakukan suatu pekerjaan melalui orang lain dibutuhkan keterampilan
khusus.”
Peranan managemen
Peranan manajemen ini dikategorikan oleh peneliti Henry Mintzberg, dan mereka dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis
utama: decisional, interpersonal, dan
informasi.
PERANAN
DECISIONAL
Peran Decisional memerlukan manajer
untuk merencanakan strategi dan memanfaatkan sumber daya. Ada empat peran
spesifik yang decisional. Peran pengusaha memerlukan manajer untuk menetapkan
sumber daya untuk mengembangkan barang yang inovatif dan jasa, atau untuk
mengembangkan bisnis. Sebagian besar peran ini akan diselenggarakan oleh
manajer tingkat atas, meskipun manajer menengah dapat diberikan beberapa
kemampuan untuk membuat keputusan tersebut. Penangan gangguan mengoreksi
masalah tak terduga yang dihadapi organisasi dari lingkungan internal atau eksternal.
Manajer di semua tingkatan dapat mengambil peran ini. Misalnya, pertama-line
manajer dapat memperbaiki masalah menghentikan jalur perakitan atau manajer
tingkat menengah mungkin mencoba untuk mengatasi setelah terjadinya perampokan
toko. Top manajer lebih mungkin untuk menghadapi krisis besar, seperti
membutuhkan penarikan produk cacat. Peran decisional ketiga, yaitu pengalokasi
sumber daya, menentukan yang melibatkan unit kerja yang akan mendapatkan sumber
daya. Top manajer cenderung membuat besar, keputusan anggaran secara
keseluruhan, sementara mangers menengah dapat membuat alokasi yang lebih
spesifik. Dalam beberapa organisasi, manajer pengawas bertanggung jawab untuk
menentukan alokasi untuk menaikkan gaji karyawan. Akhirnya, negosiator bekerja
dengan orang lain, seperti pemasok, distributor, atau serikat buruh, untuk
mencapai kesepakatan mengenai produk dan jasa. Pertama-tingkat manajer dapat
bernegosiasi dengan karyawan tentang isu-isu kenaikan gaji atau jam lembur,
atau mereka dapat bekerja dengan manajer pengawasan lainnya bila diperlukan
sumber daya harus dibagi. manajer Tengah juga bernegosiasi dengan manajer lain
dan cenderung untuk bekerja untuk mengamankan harga yang diinginkan dari
pemasok dan distributor. Top manajer bernegosiasi tentang isu-isu yang lebih
besar, seperti kontrak kerja, atau bahkan merger dan akuisisi perusahaan lain.
PERANAN
INTERPERSONAL
Peran interpersonal memerlukan
manajer untuk mengarahkan dan mengawasi karyawan dan organisasi. boneka ini
biasanya seorang manajer menengah atas. manajer ini dapat berkomunikasi tujuan
organisasi masa depan atau panduan etika bagi karyawan dengan pertemuan
perusahaan. Seorang pemimpin bertindak sebagai contoh bagi karyawan lainnya
untuk mengikuti, memberikan perintah dan arahan kepada bawahan, membuat
keputusan, dan memobilisasi dukungan karyawan. Manajer harus menjadi pemimpin
di semua tingkat organisasi; sering rendah tingkat manajer melihat ke manajemen
puncak untuk contoh kepemimpinan. Dalam peran penghubung, palungan harus
mengkoordinasikan pekerjaan orang lain di unit kerja yang berbeda, membangun
aliansi antara lain, dan bekerja sumber daya untuk berbagi. Peran ini sangat
penting bagi manajer menengah, yang sering harus bersaing dengan manajer lain
untuk sumber daya yang penting, namun harus menjaga hubungan yang sukses
bekerja dengan mereka untuk jangka waktu yang lama.
PERANAN
INFORMASI
Informational peran adalah mereka di
mana para manajer mendapatkan dan mengirimkan informasi. Peran ini telah
berubah secara dramatis sebagai teknologi telah meningkat. Monitor mengevaluasi
kinerja orang lain dan mengambil tindakan korektif untuk meningkatkan kinerja
itu. Monitor juga mengawasi perubahan lingkungan dan di dalam perusahaan yang
dapat mempengaruhi kinerja individu dan organisasi. Pemantauan terjadi pada
semua tingkat manajemen, meskipun manajer di tingkat yang lebih tinggi
organisasi lebih mungkin untuk memantau ancaman eksternal terhadap lingkungan
dibandingkan tengah atau manajer lini pertama. Peran penyebar mensyaratkan
bahwa manajer memberitahu karyawan perubahan yang mempengaruhi mereka dan
organisasi. Mereka juga mengkomunikasikan visi dan tujuan perusahaan.
Secara singkat organisasi dapat dikatakan sebagai sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Begitu banyak pengertian mengenai organisasi berikut beberapa pengertian dari parah tokoh :
1. Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
2. Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Hubungan Organisasi dengan Manajemen.
Dalam manajemen masuk ke dalam
organisasi. Dalam kalimat yang sederhana, manajemen berarti juga proses
mengatur segala hal dalam organisasi. Manajemen, menurut Robbins,
memiliki beberapa fungsi yang harus dilakukannya dalam mengelola organisasi:
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Kepemimpinan
4. Pengendalian
Fungsi perencanaan meliputi
menentukan tujuan organisasi, menetapkan suatu strategi keseluruhan untuk
mencapai tujuan, dan mengembangkan suatu hirarki rencana yang menyeluruh untuk
memadukan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan.
Fungsi pengorganisasian merupakan
tanggung jawab dalam perancangan struktur organisasi. Fungsi ini mencakup
penetapan tugas-tugas apa yang harus dilakukan, siapa yang harus melakukan,
bagaimana tugas-tugas itu dikelompokkan, siapa melapor kepada siapa, di mana
keputusan harus diambil.
Semua organisasi terdiri dari
orang-orang, dan adalah tugas manajemen untuk mengarahkan dan mengkoordinasi
mereka. Inilah fungsi kepemimpinan. Saat mereka memotivasi bawahan, mengarahkan
kegiatan orang lain, memilih saluran komuniakasi yangpaling efektif, atau
memecahkan konflik antara anggota, mereka itu sedang melaksanakan kepemimpinan.
Fungsi pengendalian merupakan fungsi
yang terakhir. Setelah tujuan-tujuan ditentukan, rencana-rencana dirumuskan,
pengaturan struktural digambarkan, dan orang-orang dipekerjakan, dilatih, dan
dimotivasi, masih ada kemungkinan bahwa ada sesuatu yang keliru. Untk
memastikan bahwa semua urusan berjalan seperti seharusnya, manajemen harus
memantau kinerja organisasi. Kinerja yang sebenarnya harus dibandingkan dengan
tujuan-tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Jika terdapat penyimpangan yang cukup
berarti, adalah tugas manajemen utnuk mengembalikan organisasi itu pada
jalurnya. Pemantauan, pembandingan, dan kemungkinan mengoreksi inilah yang
diartikan dengan fungsi pengendalian.
3.3 Manajemen Dan Tata Kerja
Manajemen dan Tata Kerja
Tata kerja atau metode adalah salah satu
cara penyelesaian bagaimana (how) agar sumber – sumber dan waktu yang tersedia
dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan
manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula.
Dengan tata kerja yang tepat dan mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis, disamping itu pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk :
a) Menghindari terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
b) Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan.
c) Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.
Dengan tata kerja yang tepat dan mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis, disamping itu pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk :
a) Menghindari terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
b) Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan.
c) Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.
§ Jadi hubungan antara manajemen dan tata kerja
dapat dilukiskan seperti dibawah ini : Manajemen
: Menjelaskan perlunya ada proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber
serta waktu sebagai faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan
demi tercapainya tujuan.
Tata Kerja : Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
Tata Kerja : Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
Hubungan Timbal Balik Antara Organisasi dan
Metode (Tata Kerja)
Dengan adanya metode atau tata kerja dalam organisasi sehingga pada proses kegiatan dapat menyusun perencanaan kerja, dengan lebih terkoordinir dalam membentuk sekelompok manusia yang melakukan kerjasama dengan memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya dan tepat dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga hubungan timbale baliknya juga sangat baik.
Dengan adanya metode atau tata kerja dalam organisasi sehingga pada proses kegiatan dapat menyusun perencanaan kerja, dengan lebih terkoordinir dalam membentuk sekelompok manusia yang melakukan kerjasama dengan memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya dan tepat dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga hubungan timbale baliknya juga sangat baik.
TATA
KERJA
Tata kerja : merupakan cara
melaksanakan suatu pekerjaandengan benar dan berhasil guna atau bisa mencapai
tingkat efisien yang maksimal.
4.4 Manajemen , Organisasi Dan Metode.
Untuk hubunganya itu sendiri Manajemen
organisasi serta tata kerja memiliki hubungan yang sangat erat sekali
karena Organisasi yang baik untuk mencapai tujuanya perlu Manajemen yang baik, begitupun
sebaliknya untuk mendapatakan manajemen yang terbaik diperlukan.Eratnya
hubungan atau hubungan timbal balik antara ketiga hal tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Manajemen:
proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerja sama antar manusia.
2. Organisasi:
alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerja sama.
3. Tata
Kerja: pola atau cara-cara bagaimana kegiatan dan kerjasama tersebut harus
dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien..
Sumber Dan Referensi :
·
Wursanto Ig 2005 , Dasar-dasar Ilmu
Organisasi. ANDI .Yogyakarta,2005.
·
Buku pengantar organisasi &
metode , penerbit Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar