URBANISASI
Setiap tahun nya para pendatang dari desa ke kota-kota besar di indonesia kususnya Jakarta terus meningkat, khusus nya biasa terjadi pada moment-moment arus balik lebaran banyak orang yang membawa kerabat atau sanak sodara mereka ke ibu kota dengan tujuan untuk merubah nasib merka menjai lebih baik, karena mereka berfikir di jakarta adalah tempat untuk meraih penghidupan yang lebih layak . Padahal tidak semua orang yang datang ke jakarta bisa mendapatkan penghidupan yang layak seperti yang banyak dipikirkan . Karena percuma datang ke jakarta jika mereka tidak mempunyai keahlian yang sangat dibutukan jika ingin bertahan hidup di kota-kota besar khusus nya ibu kota Jakarta.
Senin, 26 November 2012
Tugas Pelapisan Sosial & Kesamaan Derajat
Kemiskinan di Desa Dan Urbanisasi
Setiap tahun angka para pendatang ke kota besar terus bertambah. Momen yang paling tepat untuk melakukan migrasi besar-besaran adalah momen arus balik paska Lebaran. Operasi Yustisi yang digelar pemerintah kota Jakarta bertujuan mengidentifikasi seberapa besar jumlah pendatang baru yang masuk ke kota ini. Saya rasa Jakarta adalah satu di antara banyak kota besar lain yang menjadi tujuan para pendatang baru dari desa.
- Menurut pendapat saya atas contoh kasus diatas adalah sebaik nya di desa atau di daerah lain harus lebih diperhatikan lagi tentang masa;a perekonomian dan kesejahteraan rakyat di daerah tersebut sehingga rakyat di daerah atau desa tersebut tidak terlalu berfikir untuk mencari kehidupan yang lebih baik dengan cara ber uerbanisasi ke kota-kota besar di indonesia.
Tugas Warga Negara Dan Negara
TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH
Tempat pembuangan sampah atau yang lebih
disering disebut dengan TPA sudah semakin tidak mampu menampung jumlah
sampah setiap harinya. Bahkan tidak jarang keberadaan TPA tersebut
dipermasalahkan oleh warga setempat yang menuntut untuk direlokasi dan kapasitas TPA pun tidak memnuhi standar yang ditetapkan oleh pemerintah.- Menurut pendapat saya pribadi atas suatu contoh kasus diatas yang berkaitan dengan sampah yaitu tempat TPA harus direlokasi dan ditempatkan jauh dari pemukiman warga agar warga tidak terjangkit oleh penyakit yang disbabkan oleh sampah tersebut.
Tulisan Warga Negara Dan Negara
PEMERINTAHAN
Sistem pemerintahan di Indonesia dari masa ke masa masih belum berubah, masih banyak masyarakat yang protes terhadap kebijakan yang ditrapakan oleh pemerintah indonesia , karena kebijakan pemerintah kurang sesuai terhadap apa yang dibutuhkan masyarakat . Rakyat pun masih banyak yang tidak puas dengan sistem pemerintahan yang ada di indonesia . Dan terlihat dengan banyak nya demo yang dilakukan masyarakat untuk menentang atau merevisi kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah indonesia . karena kebijakan yang dikeluarkan kurang berpihak kepada rakyat-rakyat kecil yang ada di indonesia , terbukti dengan masih banyak nya tingkat kemiskinan di masyarakat indonesia yang tidak berkurang setiap tahun nya bahkan cenderung bertambah banyak dari tahun ke tahun.
Sistem pemerintahan di Indonesia dari masa ke masa masih belum berubah, masih banyak masyarakat yang protes terhadap kebijakan yang ditrapakan oleh pemerintah indonesia , karena kebijakan pemerintah kurang sesuai terhadap apa yang dibutuhkan masyarakat . Rakyat pun masih banyak yang tidak puas dengan sistem pemerintahan yang ada di indonesia . Dan terlihat dengan banyak nya demo yang dilakukan masyarakat untuk menentang atau merevisi kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah indonesia . karena kebijakan yang dikeluarkan kurang berpihak kepada rakyat-rakyat kecil yang ada di indonesia , terbukti dengan masih banyak nya tingkat kemiskinan di masyarakat indonesia yang tidak berkurang setiap tahun nya bahkan cenderung bertambah banyak dari tahun ke tahun.
Tulisan Pemuda Dan Sosialisasi
REMAJA YANG BAIK
Pemuda yang baik adalah pemuda yang dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar atau masyarakat sekitar dimana tempat dia tinggal . Dan bisa menempatkan diri dan ikut berpatisipasi dalam kegiatan bermasyarakat , contoh yang paling mudah kita ambil dalam kehidupan sehari-hari misalkan kita ikut berpartisipasi dalam karang taruna . Dan ikut aktif dalam berbagai kegiatan bermasyarakat dimana tempat dia tinggal.
Pemuda yang baik adalah pemuda yang dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar atau masyarakat sekitar dimana tempat dia tinggal . Dan bisa menempatkan diri dan ikut berpatisipasi dalam kegiatan bermasyarakat , contoh yang paling mudah kita ambil dalam kehidupan sehari-hari misalkan kita ikut berpartisipasi dalam karang taruna . Dan ikut aktif dalam berbagai kegiatan bermasyarakat dimana tempat dia tinggal.
Tulisan individu , keluarga, dan keluarga
KENAKALAN REMAJA
Pada zaman sekarangkenakaln remaja banyak diakibatkan oleh faktorlingkungan dan teman-teman . Banyak anak-anak aman sekarang yang tidak peduli akan norma-norma kehidupan yang berakibat pada banyak nya kasus kriminal yang dilakukan oleh anak-anak remaja zaman sekarang seperti : Tawuran antar pelajar, tindak pelecehan, bahkan ada pelajar yang saling membunuh satu sama lain demi mempertahankan kelompoknya agar tetap ditakuti atau disegani oleh kelompok pelajar lain.
Pada zaman sekarangkenakaln remaja banyak diakibatkan oleh faktorlingkungan dan teman-teman . Banyak anak-anak aman sekarang yang tidak peduli akan norma-norma kehidupan yang berakibat pada banyak nya kasus kriminal yang dilakukan oleh anak-anak remaja zaman sekarang seperti : Tawuran antar pelajar, tindak pelecehan, bahkan ada pelajar yang saling membunuh satu sama lain demi mempertahankan kelompoknya agar tetap ditakuti atau disegani oleh kelompok pelajar lain.
Senin, 12 November 2012
Contoh Kasus Pemuda Dan Sosialisasi
contoh kasus :
Pemuda adalah seseorang yang berpikir bahwa segala hal harus berubah menjadi lebih baik, namun mengetahui bahwa dirinyalah yang harus lebih dulu diubah. Pemuda adalah seseorang yang berpikir bahwa tidak ada yang tidak bisa ia lakukan demi sebuah perubahan kearah yang lebih baik. Pemuda adalah seseorang yang tahu bahwa dipundaknyalah tugas menjaga diri, keluarga, kampung halaman, negara dan agama diletakkan. Tetapi diatas semua itu, Pemuda adalah seseorang yang bertindak dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab dalam melaksanakan itu semua. Karena jika hanya berada di tataran pemikiran tanpa dilanjutkan dengan tindakan atau karya nyata maka dunia tidak akan berubah
Pemuda adalah seseorang yang berpikir bahwa segala hal harus berubah menjadi lebih baik, namun mengetahui bahwa dirinyalah yang harus lebih dulu diubah. Pemuda adalah seseorang yang berpikir bahwa tidak ada yang tidak bisa ia lakukan demi sebuah perubahan kearah yang lebih baik. Pemuda adalah seseorang yang tahu bahwa dipundaknyalah tugas menjaga diri, keluarga, kampung halaman, negara dan agama diletakkan. Tetapi diatas semua itu, Pemuda adalah seseorang yang bertindak dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab dalam melaksanakan itu semua. Karena jika hanya berada di tataran pemikiran tanpa dilanjutkan dengan tindakan atau karya nyata maka dunia tidak akan berubah
Contoh Kasus Individu,Keluarga Dan Masyarakat
KENAKALAN REMAJA ANAK DIBAWAH UMUR
Kenakalan
remaja dalam studi masalah sosial dapat dikategorikan ke dalam perilaku
menyimpang. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial
terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai
aturan-aturan sosial ataupun dari nilai dan norma social yang berlaku.
Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat
membahayakan tegaknya sistem sosial. Penggunaan konsep perilaku
menyimpang secara tersirat mengandung makna bahwa ada jalur baku yang
harus ditempuh. Perilaku yang tidak melalui jalur tersebut berarti
telah menyimpang.
Masalah
sosial perilaku menyimpang dalam tulisan tentang “Kenakalan Remaja”
bisa melalui pendekatan individual dan pendekatan sistem. Dalam
pendekatan individual melalui pandangan sosialisasi. Berdasarkan
pandangan sosialisasi, perilaku akan diidentifikasi sebagai masalah
sosial apabila ia tidak berhasil dalam melewati belajar sosial
(sosialisasi). Tentang perilaku disorder di kalangan anak dan remaja
(Kauffman , 1989 : 6) mengemukakan bahwa perilaku menyimpang juga dapat
dilihat sebagai perwujudan dari konteks sosial. Perilaku disorder tidak
dapat dilihat secara sederhana sebagai tindakan yang tidak layak,
melainkan lebih dari itu harus dilihat sebagai hasil interaksi dari
transaksi yang tidak benar antara seseorang dengan lingkungan sosialnya.Tulisan : ISD Sebagai Salah Satu MKDU
Pada saat ini banyak sekali
masalah-masalah sosial yang timbul dimasyarakat, maka dari itu sangat
diperlukan sebuah metode khusus untuk menangani masalah tersebut. Salah
satunya dengan memberikan maa kuliah ilmu sosial dasar kepada mahasiswa
sebagai mata kuliah dasar umum. Mengapa harus mata kuliah ilmu sosial
dasar? Karna dengan mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu berperan
sebagai anggota masyarakat dan negaranya, memberikan wawasan yang cukup
kepada mahasiswa untuk mengatasi masalah-masalah yang ada di
lingkungannya.
Tulisan : Manusia Dan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan adalah satu hal yang tidak bisa di pisahkan
karena di mana manusia itu hidup dan menetap dapat di pastikan manusia
akan hidup sesuai dengan kebudayaan yang ada di daerah yang di
tinggalinya.
Manusia yang merupakan makhluk sosial yang berinteraksi satu sama lain dan mengadakan suatu kebiasaan-kebiasaan dengan komunitasnya yang terus mereka kembangankan dan lestarikan secara turun temurun sehingga kebiasaan-kebiasaan itu sudah menjadi suatu warisan dari generasi sebelumnya dan akan terus berkembang selama genrasi-generasi selanjutnya tetap menjaga dan melestarikan kebudayaan.
Manusia yang merupakan makhluk sosial yang berinteraksi satu sama lain dan mengadakan suatu kebiasaan-kebiasaan dengan komunitasnya yang terus mereka kembangankan dan lestarikan secara turun temurun sehingga kebiasaan-kebiasaan itu sudah menjadi suatu warisan dari generasi sebelumnya dan akan terus berkembang selama genrasi-generasi selanjutnya tetap menjaga dan melestarikan kebudayaan.
Tulisan : Konsep IBD dalam Kesusasteraan
Seperti yang kita ketahui , ilmu budaya dasar adalah ilmu yang
mempelajari tentang konsep-konsep antara manusia dan budaya serta
mengkaji masalah-masalahnya. Dan kita juga mengetahui bahwa dalam
kenyataannya , manusia mempelajari ilmu the humanities. Dimana jika kita
telusuri the humanities mencakup banyak hal kita mempelajari filsafat,
teologi, seni dan cabang-cabangnya. Dalam hal ini seni memiliki peran
penting , karena seni bersifat fleksibel dan tidak normative, jadi kita
dengan mudah dapat berkomunikasi dengan yang lain.
Cabang daripada seni yang sangat berpengaruh ialah sastra. Sastra sangat berpengaruh Karena sastra sesungguhnya adalah bahasa , dan manusia menggunakan bahasa sebagai penghubung atau berkomunikasi dengan sesamanya. Untuk belajar memahami diri sendiri, mempelajari hal lain pun menggunakan bahasa.
Cabang daripada seni yang sangat berpengaruh ialah sastra. Sastra sangat berpengaruh Karena sastra sesungguhnya adalah bahasa , dan manusia menggunakan bahasa sebagai penghubung atau berkomunikasi dengan sesamanya. Untuk belajar memahami diri sendiri, mempelajari hal lain pun menggunakan bahasa.
Tulisan : Manusia Dan Cinta kasih
Cinta merupakan suatu perasaan yang timbul dalam diri setiap manusia dimana rasa tersebut dapat timbul dengan sendirinya yang berawal dari rasa suka, sedangkan kasih merupakan perasaan saying atau cinta yang timbul dari rasa kasihan. Jadi dapat kita ketahui dengan jelas, bahwa cinta dan kasih merupakan dua hal yang sangat berkaitan karena saling mendukung dan mengisi satu sama lain.
Disamping itu, menurut Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh batas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh batas kasihan.
Tulisan : Manusia Dan Penderitaan
Penderitaan adalah menanggung atau menjalani sesuatu yang sangat tidak menyenangkan yang dapat di rasakan oleh manusia. Setiap manusia pasti pernah mengalami penderitaan baik secara fisik maupun batin. Penderitaan juga termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan.
Namun, peranan individu juga menentukan berat tidaknya suatu intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang di anggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan suatu penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagian
Apakah selama anda hidup anda tidak pernah mengalami penderitaan?. Mungkin saja tidak manusia tentu saja mengalami penderitaan dalam hidupnya namun penderitaan setiap orang berbeda – beda misalnya penderitaan budak dengan bos. Tentu saja setiap manusia mempunyai penderitaan sendiri
Bahkan saya pun sering mendapatkan penderitaan namun penderitaan itu tidak menyurutkan saya untuk bersyukur kepada Tuhan. Buat saya penderitaan adalah guru yang baik untuk membuat manusia menjadi dewasa bahkan manusia bisa menjadi maju atau manusia dapat melihat diri nya dengan real melalui penderitaan
Tulisan : Manusia Dan Keindahan
Kali ini saya akan menjelaskan sedikit tentang Manusia dan Keindahan
Setiap Manusia pasti menyukai keindahan, keindahan adalah suatu nilai dan unsur penting yang mengiringi kehidupan manusia sehari hari.
Keindahan sendiri mempunyai arti yaitu:
Keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah “kecantikan yang ideal” adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya
Sudah jelas bahwa Manusia dan keindahan sangat erat hubungannya.
Selasa, 16 Oktober 2012
Manusia dan Penderitaan
6.1 Pengertian
Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata
derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau
menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak
menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir
dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas
penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan.
Namun peranan individu juga
menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu pristiwa yang dianggap
penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.
Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi
seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencpai kenikmatan dan
kebahagiaan.Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan.
Banyaknya macam kasus
penderitaan sesuai dengan likuliku kehidupan manusia. Penderitaan fisik yang
dialami manusia tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi atau
menyembuhkannya, sedangkan penderitan psikis, penyembuhannya terletak paa
kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikik yang dihadapinya.
6.2 Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai
siksaan badan atau jasman, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani.
Akiabat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yagn
sifatnya psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan. Ketakutan yang
berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia.banyak sebab yang
menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain : claustrophobia dan
agoraphobia, gamang, ketakutan, keakitan, kegagalan.
Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah lakupercaya bahwa suatu phobia adalah problemnya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.
Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah lakupercaya bahwa suatu phobia adalah problemnya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.
6.3 Ketakutan Mental
Penderitaan batin
dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana
kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiawan akibat
ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang
bersngkutan bertingkah secara kurang wajar. Penderitaan maupun siksaan yang
dialami oleh manusia memang merupakan beban berat, sehingga dunia ini
benar-benar merupakan neraka dalam hidupnya
.
6.4 Penderitaan dan Perjuangan
6.4 Penderitaan dan Perjuangan
Setiap manusia pasti
mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan dikatakan sebagai
kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekuensi manusia hidup, bahwa manusia
hidup ditakdiran bukan hannya untuk bahagia, melainkan juga menderita.
Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup.
Apabila kita memperhatikan dan membaca riwayat hidup para pemimpin bangsa,
orang-orang di dunia, sebagian dari kehidupannya dilalui dengan penderitaan dan
penuh perjuangan.
6.5 Penderitaan,Media Massa dan Seniman
Dalam dunia modern sekarang
ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Beberapa sebab lain yang
menimbulkan penderitaan manusia ialah kecelakaan, bencana alam, bencana perang
dan lain-lain. berita mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi
lembaran koran, layar TV, pesawat radio, dengan maksud suoaya semua orang yang
menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia. Media massa merupakan
alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan
manusia secara cepat kepada masyarakat.
6.6 Penderitaan dan Sebab-sebabnya
Apabila kita
kelompokan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka
penderitaan manusia dapat di perinci sebagai berikut: a) Penderitaan yang
menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan
sesama manusia dan hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan
sekitarnya. Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungannya juga menyebabkan
penderitaan manusia. b) Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit
atau siksaan / azab Tuhan.
6.7
Pengertian Pengaruh Penderitaan
Orang
yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan
sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap
negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia atau tidak
bahagia. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa
hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari
penderitaan dan penderitaan itu adalah hanya sebagian dari kehidupan. Sikap
positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah.
Apabila sikap negative dan sikap
positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton,
maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilaiannya. Penilaiannyaitu
dapat berupa kemauan untuk mengadakan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam
masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai
ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai. Keadaan yang berupa
hambatan harus disingkirkan.
Sumber :
http://sindyarsita.wordpress.com/2010/11/09/ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-penderitaan/
Manusia dan Keindahan
5.1 Keindahan
Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus,
permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah
ialah segala hasil seni, (meskipun tidak semua hasil seni indahl, pemandangari
alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di lereng gunung), manusia (wajah,
mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh), rumah (halaman, ta13nan, perabot
rumah tangga dan sebagainya), suara, warna dan sebagainya. Keindahan adalah
identik dengan kebenaran.
Menurut The Liang Gie
dalam bukunya “G,a-ris Besar Estetik” (Filsafat Keindahan) dalam bahasa Inggris
keindahan itu diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Perancis “beau”, Italia
dan Spanyol “bello”, kata-kata itu berasal dari- bahasa Latin “bellum”. Akar
katanya adalah ”bonum” yang berarti kebaikan kemudian mempunyai bentuk
pengecilan menjadi’ ”bonellum” dan terakhir dipendekkan sehingga ditulis
“bellum”.5.2 Renungan
Renungan berasal dari kata renung; artinya
diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam.
Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada
beberapa teori. Teori-teori itu ialah :
• TEORI PENGUNGKAPAN
Dalil dari teori ini ialah bahwa “Art is an
expression of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan
manusia ). Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang
seniman ketika menciptakan suatu karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling
terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang
telah diterjemahkan kedalam bahasa Inggris “aesthetic as Science of Expresion
and General Linguistic”. Beliau antara lain menyatakan bahwa “art is expression
of impressions” (Seni adalah pengungkapan dari kesan-kesan) Expression adalah
sama dengan intuition. Dan intuisi adalah pengetahuan intuitif yang diperoleh
melalui penghayatan tentang hal-hal individual yang menghasilkan gambaran
angan-angan (images). Dengan demikian pengungkapan itu berwujud sebagai
gambaran angan-angan seperti misalnya images wama, garis dan kata. Bagi
seseorang pengungkapan berarti menciptakan seni dalam dirinya tanpa perlu
adanya kegiatan jasmaniah keluar. Pengalaman estetis seseorang tidak lain
adalah ekspresi dalam gambaran angan-angan.
• TEORI METAFISIK
Teori semi yang bercorak metafisis merupakan salah
satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karya tulisannya
untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni.
Mengenai sumber seni Plato mengemukakan suatu teori peniruan (imitation
theory). Ini sesuai dengan rnetafisika Plato yang mendalilkan adanya dunia ide
pada taraf yang tertinggi sebagai realita Ilahi. Pada taraf yang lebih rendah
terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita
ilahi itu. Dan karya seni yang dibuat manusia hanyalah merupakan mimemis
(timan) dari realita duniawi Sebagai contoh Plato mengemukakan ide Ke-ranjangan
yang abadi dan indah sempurna ciptaan Tuhan. Kemudian dalam dunia ini tukang
kayu membuat ranjang dari kayu yang merupakan ide tertinggi ke-ranjangan-an
itu. Dan akhirnya seniman meniru ranjang kayu itu dengan menggambarkannya dalam
sebuah lukisan. Jadi karya seni adalah tiruan dari suatu tiruan lain sehingga
bersifat jauh dari kebenaran atau dapat menyesatkan. Karena itu seniman tidak
mendapat tempat sebagai warga dari negara
• TEORI PSIKOLOGIS
Teori-teori metafisis dari para filsuf yang
bergerak diatas taraf manusiawi dengan konsepsi-konsepsi tentang ide tertinggi
atau kehendak semesta umumnya tidak memuaskan, karena terlampau abstrak dan
spekulatif. Sebagian ahli estetik dalam abad modem menelaah teori-teori seni
dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan
mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan psikoanalisa
dikemukakan teori bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan
keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seninya
itu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang diwujudkan keluar dari keinginan-keinginan
itu. Suatu teori lain tentang sumber seni ialah teori permainan yang
dikembangkan oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer
(1820-1903).
• TEORI KESERASIAN
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata
dasar rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan
sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang. Dalam
pengertian perpaduan misalnya, orang berpakaian hams dipadukan warnanya bagian
atas dengan bagian bawah, atau disesuaikan dengan kulitnya.
• TEORI OBYEKTIF DAN TEORI SUBYEKTIF
The Liang Gie dalam bukunya garis besar estetika
menjelaskan, bahwa dalam mencipta seni ada dua teori yakni teori obyektif dan
teori subyektif. Salah satu persoalan pokok dari teori keindahan adalah
mengenai sifat dasar dari keindahan. Apakah keindahan menampakan sesuatu yang
ada pada benda indah atau hanya terdapat dalam alarn pikiran orang yang
mengamati benda tersebut. Dari persoalan-persoalan tersebut lahirlah dua
kelompok teori yang terkenal sebagai teori obyektif dan teori subyektif.
Pendukung teori obyektif adalah Plato, Hegel dan Bernard Bocanquat, sedang pendukung teori subyektif ialah Henry Home, Earlof Shaffesbury, dan Edmund Burke. Teori obyektif berpendapat, bahwa keindahan atau ciri-ciri yang mencipta nilai estetik adalah sifat (kualitas) yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya. Pengamatan orang hanyalah mengungkapkan sifat-sifat indah yang sudah ada pada sesuatu benda dan sama sekali tidak berpengaruh untuk menghubungkan. Yang menjadi masalah ialah ciri-ciri khusus manakah yang membuat sesuatu benda menjadi indah atau dianggap bernilai estetik, salah satu jawaban yang telah diberikan selama berabad-abad ialah perimbangan antara bagian-bagian dalam benda indah itu. Pendapat lain menyatakan, bahwa nilai estetik itu tercipta dengan terpenuhinya asas-asas tertentu mengenai bentuk pada sesuatu benda.
Teori subyektif, menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam din seseorang yang mengamati sesuatu benda. Adanya keindahan semata-mata tergantung pada pencerapan dari si pengamat itu. Kalaupun dinyatakan bahwa sesuatu benda mempunyai nilai estetik, maka hal itu diartikan bahwa seseorang pengamat memperoleh sesuatu pengalaman estetik sebagai tanggapan terhadap benda indah itu. Yang tergolong teori subyektif ialah yang memandang keindahan dalam suatu hubungan di antara suatu benda dengan alam pikiran seseorang yang mengamatinya seperti misalnya yang berupa menyukai atau menikmati benda itu.
• TEORI PERIMBANGANPendukung teori obyektif adalah Plato, Hegel dan Bernard Bocanquat, sedang pendukung teori subyektif ialah Henry Home, Earlof Shaffesbury, dan Edmund Burke. Teori obyektif berpendapat, bahwa keindahan atau ciri-ciri yang mencipta nilai estetik adalah sifat (kualitas) yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya. Pengamatan orang hanyalah mengungkapkan sifat-sifat indah yang sudah ada pada sesuatu benda dan sama sekali tidak berpengaruh untuk menghubungkan. Yang menjadi masalah ialah ciri-ciri khusus manakah yang membuat sesuatu benda menjadi indah atau dianggap bernilai estetik, salah satu jawaban yang telah diberikan selama berabad-abad ialah perimbangan antara bagian-bagian dalam benda indah itu. Pendapat lain menyatakan, bahwa nilai estetik itu tercipta dengan terpenuhinya asas-asas tertentu mengenai bentuk pada sesuatu benda.
Teori subyektif, menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam din seseorang yang mengamati sesuatu benda. Adanya keindahan semata-mata tergantung pada pencerapan dari si pengamat itu. Kalaupun dinyatakan bahwa sesuatu benda mempunyai nilai estetik, maka hal itu diartikan bahwa seseorang pengamat memperoleh sesuatu pengalaman estetik sebagai tanggapan terhadap benda indah itu. Yang tergolong teori subyektif ialah yang memandang keindahan dalam suatu hubungan di antara suatu benda dengan alam pikiran seseorang yang mengamatinya seperti misalnya yang berupa menyukai atau menikmati benda itu.
Teori obyektif memandang keindahan sebagai suatu
kualitas dari benda-benda. Kualitas bagaimana yang menyebabkan sesuatu benda
disebut indah telah dijawab oleh bangsa Yunani Kuno dengan teori perimbangan
yang bertahan sejak abab 5 sebelum Masehi sampai abab 17 di Eropa. Sebagai
contoh bangunan arsitektur Yunani Kuno yang berupa banyak tiang besar.
5.3 Keserasian
Keserasian merupakan keharmonisan,kesepadanan,
keselarasan, kita perlu mengukuhkan semangat untuk menciptakannya, jadi
keserasian kecocokan, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai
itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang. Keindahan
adalah suatu kumpulan hubungan yang serasi pada suatu benda dan diantara benda
itu dengan si pengamat.
Pengertian keserasian adalah cocok dalam segala hal.– Menurut The Liang Gie ada 2 Teori dalam menciptakan seni antara lain :
Teori Objektif ( Plato, Hegel, Bernard Bocanguat )
Teori Subyektif ( Henry Home, Earlof Shaffesbury, Edmund Burke )
salah satu persoalan pokok dari teori keindaha adalah mengenai sifat dasar dari keindahan . apakah keindahan merupakan sesuatu yang ada pada benda indah atau hanya terdapat dalam pikiran orang yang mengamati benda tersebut. Dari persoalan-persoalan tersebut lahirlah dua kelompok teori yang terkenal sebagai teori ogjektif dan subjektif.
Teori Objectif berpendapat bahwa keindahan atau
ciri-ciri yang mencipta nilai estetika adalah sifat (kulitas) yang memang
melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang
mengamatinya. Yang menjadi masalah ialah ciri-ciri khusus manakah yang memnuat
sesuatu benda menjadi indah atau dianggap bernilai estetik, salah satu jawaban
yang telah diberikan selama berabad-abad ialah perimbangan antara bagian-bagian
dalam benda indah itu. Pendapat lain menyatakan bahwa nilai estetik itu
tercipta dengan terpenuhnya asas-asas tertentu mengenai bentuk pada sesuatu
benda. Pendukung teori objectif adalah Plato dan Hegel.
Teori Subjectif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri sesorang yang mengamati suatu benda. Adanya keindahan semata-mata tergantung pada penerapan dan si pengamat itu. Kalaupun dinyatakan bahwa sesuatu benda mempunyai nilai estetik, maka hal itu diartikan bahwa seseorang pengamat memperoleh sesuatu pengalaman estetik sebagai tanggapan terhadap benda indah itu. Pendukung nya adalah Henry Home, Earlof Shaffesburry dan Edmund Burke.
Teori Subjectif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri sesorang yang mengamati suatu benda. Adanya keindahan semata-mata tergantung pada penerapan dan si pengamat itu. Kalaupun dinyatakan bahwa sesuatu benda mempunyai nilai estetik, maka hal itu diartikan bahwa seseorang pengamat memperoleh sesuatu pengalaman estetik sebagai tanggapan terhadap benda indah itu. Pendukung nya adalah Henry Home, Earlof Shaffesburry dan Edmund Burke.
sumber :
http://www.facebook.com/media/set/?set=a.264327146941726.57165.222398441134597&typehttp://gyka04.blogspot.com/2011/06/tugas-ilmu-budaya-dasar-keserasian.htmlhttp://yourdreamisyourworld.blogspot.com/2011/03/manusia-dan-keindahan.html http://baguspemudaindonesia.blogdetik.com/2011/03/13/manusia-keindahan/
Manusia dan Cinta Kasih
4.1 PENGERTIAN CINTA KASIH
Menurut
kamus umum bahasa Indonesia, cinta adalah rasa sangat suka kepada
ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kasih artinya
perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian
arti cinta kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta.
Walaupun
cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga
antara keduanya, cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa,
sedangkan kasih lebih keluarnya; dengan kata lain bersumber dari cinta
yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Cinta
memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan
landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan
anak, hubungan yang erat di masyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab.
Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya
sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas mengikuti perintah-Nya dan
berpegang teguh pada syariat-Nya.
Konsepsi Ilmu Budaya dasar dalam Kesusastraan
3.1 Pendekatan kesusastraan
IBD,
yang semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris the
humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus, yang berarti
manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari the humanities orang akan
menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the humanities
berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo humanus.
Untuk menjadi homo humanus, manusia harus mempelajari ilmu, yaitu the humanities, disamping tanggung jawabnya yang lain. Apa yang dimasukkan kedalam the humanities masih dapat diperdebatkan, dan kadang-kadang disesuaikan dengan keadaan dan waktu. Pada umunmya the humanities mencakup filsafat, teologi, seni dan cabang-cabangnya tennasuk sastra, sejarah, cerita rakyat, clan. sebaginya. Pada pokoknya semua mempelajari masalah manusia dan budaya. Karena itu ada yang menterjemahkan the humanities menjadi ilmu-ilmu kemanusiaan, ada juga yang menterjemahkan menjadi pengetahuan budaya.
Untuk menjadi homo humanus, manusia harus mempelajari ilmu, yaitu the humanities, disamping tanggung jawabnya yang lain. Apa yang dimasukkan kedalam the humanities masih dapat diperdebatkan, dan kadang-kadang disesuaikan dengan keadaan dan waktu. Pada umunmya the humanities mencakup filsafat, teologi, seni dan cabang-cabangnya tennasuk sastra, sejarah, cerita rakyat, clan. sebaginya. Pada pokoknya semua mempelajari masalah manusia dan budaya. Karena itu ada yang menterjemahkan the humanities menjadi ilmu-ilmu kemanusiaan, ada juga yang menterjemahkan menjadi pengetahuan budaya.
Manusia dan Kebudayaan
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN.
2.1 MANUSIA
Dalam
ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom
yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu
kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling
terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika),
manusia merupakan makhluk biologisyang tergolong dalam golongan makhluk mamalia
(biologi). Dalam ilmu-ilmu sosial manusia merupakan makhluk yang ingin
memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering
disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan makhluk sosial yang
tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), makhluk yang selalu ingin mempunyai
kekuasaan (politik) makhluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus
(filsafat), dan lain sebagainya.
Ada
dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang
unsur-unsur yang membangun manusia
ISD sebagai salah satu MKDU
1.1 Pengertian, Tujuan ISD dan IPS
- Pengertian ISD
ISD merupakan suatu usaha yang dapat diharapkan memberikan pengetahuan umum dan pengetahuan dasar tentang konsep2 yg dikembangkan untuk melengkapi gejala2 sosial agar daya tanggap (tanggap nilai), persepsi dan penalaran mahasiswa dalam menghadapi lingkungan sosial dapat ditingkatkan , sehingga kepekaan mahasiswa pada lingkungan sosialnya menjadi lebih besar.
Langganan:
Postingan (Atom)